dies natalis

Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta (BEM PNJ) merayakan Dies Natalis PNJ ke-36 tahun yang jatuh pada 20 September 2018. Namun, Dies Natalis PNJ ke-36 baru bisa digelar pada Kamis, 29 November 2018 di Lapangan Utama Politeknik Negeri Jakarta dengan dihadiri oleh ratusan mahasiswa tanpa dihadiri oleh pimpinan satu pun.

Perayaan yang dimulai pukul 16.00 WIB tersebut memiliki beberapa agenda seperti pemotongan tumpeng, pelepasan balon, lomba yel-yel, orasi setiap ketua himpunan jurusan, dan orasi dari ketua BEM.

Dies Natalis PNJ ke-36 diawali dengan parade dari setiap jurusan di PNJ ke arah lapangan utama. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan dilanjutkan dengan lomba yel-yel setiap jurusan selama kurang lebih 7 menit.

Dilanjutkan dengan orasi dari Iqbal Fauzan selaku Ketua BEM PNJ 2018/2019 dengan diiringi lagu “Totalitas Perjuangan”. Tak berlangsung lama, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan pelepasan balon oleh ketua BEM bersama dengan ketua himpunan setiap jurusan.

Acara sempat berhenti sejenak karena sudah memasuki waktu salat magrib. Setelahnya, acara dilanjut dengan orasi dari setiap ketua himpunan jurusan untuk menyampaikan aspirasi dari jurusannya masing-masing, Teknik Grafika dan Penerbitan contohnya, Bagas Maropindra selaku Ketua Himpunan TGP menyampaikan tentang taman TGP yang dijadikan lahan parkir, tak hanya itu TGP juga memberikan sebuah persembahan, yaitu dua mural berukuran besar untuk Dies Natalis PNJ yang menggambarkan aspirasi untuk PNJ.

Setelah semua ketua himpunan jurusan selesai, tibalah Iqbal Fauzan, Ketua BEM untuk memberikan orasi. Dalam orasinya, Iqbal menyampaikan beberapa hal seperti sarana dan prasarana PNJ yang kurang memadai, PKKP yang harusnya berada di tangan mahasiswa dan di tempatkan di kampus bukan di Rindam, masih adanya sumbangan liar di beberapa jurusan, dan sebagainya. Lalu, Iqbal mengajak seluruh mahasiswa untuk bersama-sama menjemput pimpinan di singgahsananya, yaitu Gedung Q.

Mahasiswa pun serentak setuju, mereka berbondong-bondong menuju Gedung Q menggunakan jaket kuning dan seragam jurusan masing-masing, tak lupa dengan bendera jurusan kebanggaan. Di sana, ketua BEM dan ketua himpunan jurusan bersama-sama menyatakan sikap dan menyebutkan sumpah mahasiswa Indonesia dilanjut dengan lagu “Totalitas Perjuangan”.

Namun, sungguh disayangkan, tidak satu pun pimpinan dari Gedung Q yang berusaha keluar menemui mahasiswa. Akhirnya, mahasiswa memilih untuk membubarkan diri dan menunggu sikap dari pimpinan.

Di akhir acara, diumumkanlah pemenang dari lomba yel-yel yaitu Teknik Alat Berat dengan yel-yel yang sangat kreatif.

Dies Natalis ke-36 tahun PNJ kali ini tidak hanya sekedar perayaan, banyak harapan dari mahasiswa untuk PNJ agar menjadi kampus lebih baik. Dapatkah PNJ menjadi kampus yang baik sebagaimana harapan mahasiswa dan visi PNJ?

 

Dokumentasi dapat diunduh di  https://drive.google.com/drive/folders/1AnGNWtU73DkEOTUEVVPHeUTWdk2-x-_g?usp=sharing

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *