Ramai Clubhouse, Apa dan Bagaimana Cara Kerjanya?

0

Baru-baru ini, para pengguna media sosial ramai memperbincangkan aplikasi obrolan suara Clubhouse. Aplikasi Clubhouse semakin populer ketika CEO Tesla Elon Musk menggunakan dan menunjukkannya kepada warganet di kanal YouTube.

Lantas, apa itu Clubhouse?

Dikutip dari Bussiness Insider, Clubhouse didirikan pada April 2020 dan merupakan media sosial buatan Amerika Serikat yang berbasis audio. Singkatnya, Clubhouse memungkinkan pengguna membuat dan bergabung dalam satu ‘ruang’ virtual untuk mengobrol dengan orang lain dalam panggilan konferensi yang besar. Aplikasi itu hanya berbentuk audio, tidak ada gambar, video, atau bahkan teks.

Cara bergabung

Pengguna hanya bisa bergabung ke dalam Clubhouse melalui undangan. Artinya, harus dibuat oleh seseorang yang sudah memiliki akun. Clubhouse saat ini hanya tersedia untuk pengguna iPhone.

Cara kerja Clubhouse

Saat membuka aplikasi, pengguna akan disajikan dengan daftar ruang, serta daftar yang menunjukkan siapa saja yang ada di setiap ruang. Pengguna dapat bergabung ke ruang dengan mengetuknya atau memulai ruangnya sendiri. Sejauh ini, sebagian besar ruang Clubhouse memiliki suasana TED Talk, dengan satu tamu berbicara dan semua orang mendengarkan. Pengguna lain dapat bergabung dalam percakapan jika dianggap pantas oleh moderator, tetapi tergantung pada obrolan dan hal ini jarang terjadi.

Dalam pemasarannya, sifat eksklusif dari Clubhouse membuatnya semakin diminati. Karena bukan sembarang orang yang bisa memakai platform ini. Bahkan ketika kalian sudah memakai iOs dan memasang aplikasinya sekalipun. Kalian baru bisa masuk jika mendapat invitation dari orang yang sudah masuk dalam Clubhouse tersebut. Karena itu, Clubhouse minim dari akun bodong atau akun tidak jelas.

Clubhouse mengancam eksistensi platform audio lain?

Nah, karena bentuknya audio, banyak yang menganggap kalau Clubhouse mengancam podcast atau platform audio lain seperti radio. Terutama karena Clubhouse menghadirkan experience langsung yang berbeda ketika kita mendengarkan diskusi atau obrolan yang ada. Akan tetapi, karena bentuknya live, Clubhouse tidak bisa direkam langsung. Perlu tool terpisah untuk merekam pembicaraan di Clubhouse. Oleh karena itu, cukup banyak influencer yang merekam obrolan mereka di Clubhouse dan kemudian diunggah ke platform podcast.

Jadi, teman podcaster tidak perlu khawatir. Clubhouse ini justru bisa menjadi tool lain untuk memancing para pendengar agar mendengarkan podcast kita. Karena sifatnya yang eksklusif, maka hal ini juga bisa menjadi cara untuk menaikkan profil para podcaster.

Aplikasi Clubhouse terancam diblokir Kominfo

Aplikasi Clubhouse di Indonesia terancam diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Hal tersebut dikarenakan Clubhouse belum terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) di Indonesia. Dikutip dari kompas.com, menurut Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi, ketentuan ini sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2020. Masa pendaftaran PSE di Indonesia dibuka selama enam bulan sejak peraturan tersebut diundangkan pada 24 November lalu. Artinya, Clubhouse memiliki waktu setidaknya hingga 24 Mei 2021 mendatang untuk mendaftarkan diri. Bila pada batas waktu tersebut PSE belum terdaftar, maka Kominfo akan memberikan sanksi administratif berupa pemutusan akses atau blokir. Dapat kita lihat juga melalui situs pse.kominfo.go.id, bahwa Clubhouse memang belum terdaftar di laman tersebut.


Penulis: Maulana Putri Endyani Pratiwi

Penyunting: Muharani Zahra

Sumber Gambar: Kompas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *