Di bawah terik daku berdiri

Bersandar rasa kesal yang menjulang tinggi

Melihat alur yang tak kunjung berhenti

Terpaku daku di bawah gelapnya malam

Gemuruh … Gemuruh guntur terdengar

 

Kerasnya tali mengikat sekujur tubuhku

Membekukan seluruh nadiku

Daku terbaring di istana elok ini

Diam … Diamlah … biarkan daku terbiasa

 

Di bawah sisa-sisa rintik daku terduduk

Terbiasa menghitung waktu yang kian berlalu

Mataku terpejam seiring teriakan yang semakin mencekikku

Gemuruh … Gemuruh kian menggoncang

 

Lunaknya benang berhasil memilin akalku

Mencairkan seluruh egoku

Daku terpesona tutur kata sang raja

Diam … Diamlah … biarkan daku berkompromi akan suasana ini

 

Hai makhluk mulia, mari ….

Mari lalui jalan gelap ini

Kakiku bergerak seirama mengikuti gong yang berkumandang

Berjalanlah terus menapaki jalan yang tak berujung

 

Membawa lentera yang kian menderang

Menuntun jiwa ke persimpangan harapan

Menguatkan batin agar tetap tegar

Hening … Hening … tak bertuan


Kontributor: Sabrina Sita Theodora Sembiring

Penyunting: Farah Andini

Sumber ilustrasi: Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *