GEMA Kembali Gelar SEMASA 2021
Seminar Bersama GEMA (SEMASA) kembali hadir di tahun 2021 ini. SEMASA merupakan program kerja perdana Badan Otonom GEMA Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dalam lingkup media, milenial, dan literasi.
Pada kesempatan kali ini, SEMASA 2021 bertemakan “How Persma Have Impact to Develop Skill and Define Personal Branding” yang terbagi menjadi dua sesi, yaitu gelar wicara (talkshow) pada Sabtu (18/9) dengan pembicara Rochmad Wahyu Sahbani selaku pendiri Rubrik Grafis dan Sulistyono A. selaku pembicara workshop pada Sabtu (25/9) mendatang.
Setelah mengikuti sesi talkshow, ilmu apa saja yang telah kita peroleh?
Di dalam personal branding, sangat penting untuk mengetahui ingin dikenal sebagai apa diri kita ini. Apakah kita ingin dikenal sebagai announcer, reporter atau lainnya. Lalu, bagaimana jika kita sendiri belum yakin ingin dikenal sebagai apa?
“Salah satu tahapan untuk membangun personal branding adalah choice atau memilih. Tidak mudah mengetahui kita mau dikenal sebagai apa. Hal terbaik untuk menentukannya adalah kembali kepada diri kita masing-masing karena tidak ada yang tahu tentang passion kita selain diri kita sendiri. Kita juga harus realistis, seandainya kamu memiliki tiga passion, maka kamu harus memilih yang sesuai dengan market sekarang. Selain itu, teman-teman juga bisa mengikuti workshop untuk melatih diri kalian,” ujar Rochmad.
Membangun audiens juga tidak kalah penting. Jika kita sudah membangun audiens, mau berbisnis ataupun berjualan pasti akan mudah karena orang-orang sudah tahu siapa kita dan kemampuan apa yang kita miliki.
“Yang harus kita lakukan untuk membangun audiens dari awal adalah mem-branding diri kita dulu secara real life. Kamu desain grafis tapi tidak pernah nunjukin maka tidak akan ada yang tahu. Kalau orang-orang sudah percaya kemampuan kita, kita bisa minta tolong untuk share usaha kita dan mereka pasti akan bantu,” jelas sang pembicara.
Menurut Pandji Pragiwaksono, dengan personal branding, bukan lagi kamu yang mengejar uang, tapi uang yang akan mengejar kamu. Media sosial merupakan platform yang bisa kita gunakan untuk mem-branding diri kita, salah satunya adalah Instagram. Saat kita membuat akun Instagram, kita bisa memberikan kalimat sesuai niche kita di bio. Kita bisa menulisnya sebagai announcer, fotografer dan sebagainya.
“Ketika kita sudah mem-branding diri, orang lain yang akan mengejar kita, bukan kita yang mengejar mereka. Misalnya ada orang yang membutuhkan MC, ketika mereka mencari dengan mengetik kata MC, maka nama kamu akan keluar dan mereka bisa langsung menghubungi kamu,” ucap Rochmad.
Supaya personal branding-mu meningkat, sering-seringlah membuat konten, unggah karya, upgrade skill, aktif di komunitas dan jangan lupa perluas relasi dan berkolaborasi. Banyak sekali orang-orang yang telah melakukan personal branding. Agar kita bisa survive dengan personal branding, maka kita harus memiliki style sendiri dan mengikuti trend opportunity.
“Kita ikuti trend yang sedang hits. Misalnya yang sedang hits di desain itu Figma, ketika kita mengikuti trend tersebut kemungkinan besar kita akan lebih ter-brand,” ucapnya
Ambil jatah keberuntunganmu dengan personal branding. “Keberuntungan itu ketika kesempatan ditambah dengan usaha maka hasilnya adalah personal branding. Contohnya di masa pandemi ini, orang-orang membuat konten, baik itu desain ataupun video. Jangan hanya melihat, tapi kita juga harus berusaha dengan ikut meramaikan atau membuat (konten).”
Teks: Intan Ramadhani
Penyunting: Ariobimo Seno
Foto: Dokumentasi Pribadi