Tren Dantonan, Solusi Mahasiswa Organisator Cari Dana Usaha
Dalam sebuah organisasi atau kepanitiaan, seringkali dibutuhkan biaya yang cukup besar untuk menunjang aktivitasnya. Mahasiswa sudah terbiasa tidak mengharapkan dana dari kampus sehingga perlu memutar otak untuk memenuhi biaya sebuah organisasi atau kepanitiaan.
Oleh karena itu, dana usaha menjadi hal yang biasa dijalani mahasiswa untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah. Meski tuntutan dana usaha dinilai cukup membebankan, namun tetap harus dijalani sebagai bentuk komitmen dalam menjalankan sebuah kepanitiaan.
Banyak cara yang dilakukan mulai dari berjualan, membuka jasa promosi berbayar, dan mengikuti dantonan. Tren ini semakin meningkat seiring banyaknya acara yang dilakukan dengan biaya yang besar dan sumber dana yang minim.
Dari beberapa cara mencari dana usaha, dantonan merupakan tren yang cukup menarik untuk dibahas. Dantonan merupakan kegiatan yang mendapatkan uang dengan mengikuti statement of work (SOW) yang ditetapkan oleh pemberi dantonan.
Beberapa kegiatan di dalamnya pun berbeda-beda. Dantonan terdiri dari beberapa kegiatan seperti riset, penonton bayaran, model iklan, dan lain-lain. Bayaran yang didapat juga bervariasi sesuai kesanggupan pemberi dantonan.
Untuk mengikuti dantonan juga mempunyai kriteria yang bermacam-macam, mulai dari umur, domisili, kesediaan waktu, penampilan, dan lain sebagainya. Mahasiswa yang mengikuti tren dantonan ini harus sesuai dengan kriteria yang diminta.
Tren dantonan bisa dibilang cukup meraup keuntungan yang tinggi bagi keberlangsungan dana organisasi maupun kepanitiaan. Jika pintar-pintar memilih, ada saja beberapa dantonan yang hanya mengeluarkan modal sedikit, tetapi menuai keuntungan yang besar.
Namun, dantonan juga berarti mahasiswa siap terkuras waktu dan tenaganya untuk mengikuti serangkaian kriteria dantonan. Tak jarang, waktu dantonan dan waktu kuliah bertabrakan sehingga mahasiswa dituntut mempunyai manajemen waktu yang baik.
Penulis: Immanuel Aprilio
Penyunting: Farah Andini
Foto: iStockPhoto
