Kopi Joy mendapatkan Lowest Rate Coffeeshop versi Wikireview belakangan ini. Jay, si Barista, menatap nanar statistik itu di layar tablet. Bulan lalu, ia menyalahkan pandemi yang membuat semua kedai sepi. Kini, Warmindo sebelah sudah lebih semarak. Akhirnya, disalahkannya posisi kedai yang terhimpit bangunan besar pinggir jalan. Hampir saja ia menyalahkan kakeknya yang mewariskan ruang sempit itu. Jay mengingat betapa dulu ia buta perihal perkopian. Gara-gara warisan itu, Jay terpaksa, tetapi kemudian mencintai dunia kopi. Ditatapnya sendu manekineko-nya, juga pasukan alat seduh yang berbaris kesepian. Mereka pasti rindu bahu-membahu menyeduh tanpa jeda untuk tamu.

Baginya, tidak ada tamu sama dengan menahan lapar, seperti siang ini. Dia tidak sendiri, ada kucing terduduk lemas di depan kedai. Dibawanya kucing itu masuk, lalu diberinya sedikit susu. Namun, belum ada makanan untuk dibagi berdua. Sampai seorang lelaki dengan carrier di punggung datang, tamu pertama. Tanpa banyak bicara, ia memesan dan menyeruput seduhan yang disuguhkan. Jay bersyukur melihat tamu itu mengisi toples tip, pertanda berkenan. “Hore! Kita bisa makan,” gumamnya kepada si kucing. Jay membeli nasi bungkus dan wet food untuk si kucing. “Kamu kupanggil Cuan, please… bawa cuan untuk kedai ini, ya!”

Esok paginya, Cuan tiba-tiba sudah berada di depan pintu kedai. Ia menoleh kanan kiri, mengedipkan mata kepada orang yang lewat. Tiba-tiba tamu terus berdatangan hingga tiga stoples biji kopi tandas. Pasukan alat seduh terus bersiaga untuk giliran mereka bertugas. Kedipan maut Cuan masih mujarab esok harinya dan esoknya lagi. Sampai itu menjadi ritme kerja baru bagi Jay. Usai hari yang panjang, Cuan selalu mendusel kepada tuannya. “Thanks, buddies,” Jay mendudukkan Cuan di sebelah manekineko. Ekor Cuan berkibas, senang bisa mengantarkan Kopi Joy kepada keberuntungan. And Jay finally finds joyful days in his job.

 

 

 

Kontributor: Keyla Nasyiwa Ilona

Foto: Keyla Nasyiwa Ilona

Penyunting: Gita Indi Maharani

 

SHORT BIO

Greetings! My name is Keyla Nasyiwa Ilona, and I’m a born-and-raised proud Capricorn from the Greater Jakarta area. In the writing universe, I go by the pen name “Key” or “Key Luviana”. Since 2016, I’ve been active in the exciting world of fiction writing, and I’m thrilled to share that I’ve self-published three novels and one anthology. My latest work, SAJANA: Negeri Seribu Kopi, was published in 2020 and has received several nice reviews. While I’m currently on a hiatus for academic reasons, you can easily find me on most social media platforms by searching “keyluvee” or “Key Luviana”. I look forward to connecting with fellow writers and readers alike!

 

CONTACT INFO:

Ph +62 811 1668 838

IG & TWT @keyluvee

 

ILLUSTRATION CREDIT:

Originally Sketched by Key on 2022 from some Pinterest references.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *