Polusi Udara Jabodetabek Buruk, KPAI Sarankan Kembali WFH
Foto: freepik.com
Polusi udara yang sangat ekstrem tengah melanda sepekan terakhir ini. Tercatat bahwa Indonesia menduduki peringkat pertama negara dengan polusi tertinggi se-Asia Tenggara berdasarkan laporan World Air Quality (IQAir) 2022. Dalam daftar negara paling berpolusi di seluruh dunia, Indonesia berada di posisi ke-26.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan semakin pekatnya polusi udara di Jakarta. Menurut BMKG, meningkatnya polusi udara belakangan ini disebabkan karena beberapa faktor, antara lain kemarau panjang, konsentrasi polutan, emisi dari transportasi termasuk dari manufaktur industri hingga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Tindakan pemerintah untuk menanggulangi polusi yang terjadi di Jakarta dengan memastikan uji coba Work From Home (WFH) kapasitas 50% bagi ASN di lingkungan kerja Pemprov DKI mulai 21 Agustus mendatang. Nantinya, WFH akan diterapkan kepada ASN yang tak langsung bersentuhan dengan masyarakat.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga menyarankan agar kembali diberlakukan WFH dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama ancaman polusi udara melanda Jakarta dan sekitarnya. KPAI menilai anak-anak lebih rentan terhadap penyakit dibandingkan orang dewasa.
Cara menanggulanginya
Masyarakat diimbau untuk menggunakan kendaraan ramah lingkungan karena asap knalpot kendaraan bermotor menjadi salah satu penyebab terbesar polusi udara. Maka dari itu, dianjurkan untuk memilih kendaran yang ramah lingkungan dengan bahan bakar listrik atau tenaga surya.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak membakar sampah. Namun, masih banyak orang-orang yang tetap membakar sampah karena membakar sampah dinilai cara yang paling mudah untuk menghilangkan sampah. Maka dari itu, melakukan reduce-reuse-recycle adalah cara paling tepat untuk mengurangi sampah.
Polusi udara juga harus ditangani dengan kolaborasi antarlembaga seperti BMKG sebagai penyedia data potensi awan yang bisa disemai dan BRIN yang memiliki teknologinya. Kemudian, TNI AU sebagai pihak yang mengoperasikan pesawat dalam operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk menyebar garam atau intikondensasi. BNPB memiliki kapasitas dalam penyediaan anggaran dalam kegiatan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait data kualitas udara.
Dampak bagi masyarakat
Polusi ini sangat mengganggu aktivitas di luar rumah dan berbahaya untuk masyarakat Jabodetabek karena dapat menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan, seperti gangguan saluran pernafasan, penyakit jantung, kanker berbagai organ tubuh, gangguan reproduksi, dan hipertensi (tekanan darah tinggi).
Masyarakat diimbau untuk berpindah pada transportasi umum serta menggunakan kendaraan ramah lingkungan, mengurangi kegiatan membakar sampah, dan hal lain yang memicu bertambah buruknya polusi udara, serta menggunakan masker untuk menetralisasi udara kotor yang terhirup.
Maka dari itu, pentingnya WFH dan PJJ dianjurkan untuk mengurangi potensi bertambahnya polusi udara dan mengurangi potensi buruk bagi kesehatan masyarakat terutama untuk pelajar dan pekerja yang melakukan aktivitas diluar lingkungan. (NNF/RB)