Pilihan Menabung dan Investasi bagi Mahasiswa
Foto: Unsplash.com
GEMAGAZINE – Mengelola keuangan yang dimiliki memerlukan berbagai pertimbangan serta perencanaan yang matang. Kenyataannya, mahasiswa seringkali dihadapkan pada tantangan keuangan yang menyulitkan mereka. Selain mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan serta perencanaan kedepannya, mereka juga perlu menyiasati dana yang dimiliki dari ancaman inflasi yang semakin meninggi.
Mahasiswa perlu menabung dan melakukan investasi untuk membangun dasar finansial yang kokoh. Berbagai pilihan tersedia untuk memproteksi dana yang mereka miliki untuk terhindar dari ancaman inflasi yang semakin tinggi tiap tahunnya dan untuk mencapai tujuan finansial yang mereka inginkan. Maka dari itu, penting untuk mengetahui pilihan sarana dan instrumen untuk mencapai tujuan finansial tersebut.
Menabung Melalui Deposito
Deposito merupakan produk perbankan yang populer di kalangan masyarakat. Secara karakteristik, deposito memiliki fungsi yang sama dengan tabungan biasa, sebagai sarana penyimpan dana. Namun, deposito berbeda dengan tabungan biasa yang dananya dapat diatur dan diambil kapan pun ketika diinginkan.
Deposito memiliki jangka waktu tertentu. Umumnya jangka waktu yang ditawarkan adalah mulai dari 1, 3, 6, 12 atau bahkan hingga 24 bulan. Setelah itu, dana yang telah didepositokan akan disimpan dan tidak dapat dicairkan hingga jangka waktu tersebut berakhir. Lalu, pada saat jatuh tempo atau jangka waktu tersebut selesai, nasabah akan menerima keseluruhan dana yang telah didepositokan beserta bunga.
Salah satu keuntungan dari deposito yaitu memiliki tingkat bunga tetap yang biasanya lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa. Selain itu, dengan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), menjadikan deposito pilihan yang relatif lebih aman dan minim risiko. Dengan tingkat bunga tetap dan minim risiko, mahasiswa dapat mengalokasikan sebagian dana mereka ke deposito untuk jangka waktu tertentu, memungkinkan mereka dapat merencanakan pengeluaran masa depan dengan lebih baik.
Investasi di Reksadana Pasar Uang
Investasi adalah kegiatan membeli aset di masa sekarang dan menyimpannya dengan harapan aset itu akan memberikan pendapatan atau meningkat nilainya di masa mendatang. Namun, perlu diketahui bahwa semakin tinggi keuntungan yang akan didapat, maka semakin besar risiko kerugian yang akan ditanggung.
Pasar uang dapat menjadi pilihan menarik bagi mahasiswa yang menginginkan investasi dengan potensi pertumbuhan yang stabil, risiko yang rendah, dan likuiditas tinggi. Reksadana pasar uang adalah jenis investasi yang dananya akan dikelola atau diinvestasikan oleh Manajer Investasi (MI) ke instrumen-instrumen pasar uang.
Reksadana pasar uang dapat menjadi pilihan alternatif instrumen investasi untuk menabung maupun untuk menyimpan dana darurat karena memiliki tingkat risiko yang rendah dan mudah dicairkan (likuiditas). Beberapa keunggulan dari reksadana pasar uang yaitu diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memiliki banyak pilihan instrumen mulai dari konvensional hingga syariah, serta dapat menghasilkan keuntungan karena rata-rata imbal hasilnya diatas rata-rata suku bunga deposito.
Sarana Transaksi dan Menabung melalui E-Wallet
E-wallet atau dompet digital adalah alat yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses uang secara elektronik. Dompet digital memungkinkan pengguna untuk menyimpan uang, melakukan pembayaran, dan bahkan berinvestasi. Selain itu, dompet digital dapat digunakan sebagai alat untuk menabung.
Keuntungan utama dari menabung melalui dompet digital adalah dapat menghindari biaya admin yang sering kali terkait dengan rekening bank tradisional. Dengan adanya dompet digital, mahasiswa dapat menghemat uang yang biasanya akan digunakan untuk membayar biaya administrasi bulanan yang sering dikenakan oleh bank.
Selain itu, e-wallet juga dapat membantu mahasiswa untuk melacak pengeluaran mereka, menghindari pengeluaran yang berlebihan, bahkan menyisihkan uang mereka untuk melakukan investasi.
