Mengenal Saham Blue Chip Andalan Para Investor

0
(Foto: Pluang.com)

GEMAGAZINE – Saham menjadi investasi yang populer di masyarakat karena memberikan keuntungan besar. Namun, banyak masyarakat awam yang belum mengenal jenis-jenis saham, terutama saham blue chip yang menjadi andalan para investor.

Saham blue chip menjadi favorit para investor karena memiliki harga yang lebih stabil terhadap gejolak ekonomi dan masa-masa krisis. Saham unggulan jenis ini biasanya diandalkan oleh para investor yang cenderung berinvestasi dengan aman.

Menurut New York Stock Exchange (NYSE), blue chip diartikan sebagai saham dari perusahaan yang memiliki reputasi nasional. Saham jenis ini berasal dari perusahaan yang memiliki kualitas dan kemampuan untuk tetap beroperasi, serta menguntungkan dalam berbagai situasi ekonomi. Biasanya, yang termasuk dalam kategori saham blue chip merupakan perusahaan dengan kinerja baik dan jenis perusahaan yang bergerak di sektor industri di mana produknya dibutuhkan banyak orang.

Awal Mula Istilah Blue Chip

Dilihat dari penggunaan istilah, blue chip sendiri diperkenalkan pertama kali dalam dunia saham oleh Oliver Gingold. Awalnya, blue chip merupakan sebuah istilah dalam permainan poker. Dalam permainan ini, keping koin (chip) berwarna biru memiliki nilai tertinggi dibandingkan warna merah dan putih.

Kemudian, Oliver Gingold menggunakan istilah blue chip untuk mengelompokkan saham-saham bernilai tinggi tersebut setelah melihat adanya ketertarikan investor pada saham seharga USD 200–USD 250. Hingga akhirnya, penggunaan terminologi ‘blue chip’ digunakan untuk saham-saham unggulan di pasar modal.

Ciri-Ciri Saham Blue Chip

Saham blue chip memiliki beberapa karakteristik, salah satunya yaitu memiliki nilai kapitalisasi pasar yang besar (Big Cap) di atas Rp10 triliun dan biasa disebut saham lapis satu. Disebut lapis satu karena kinerjanya dapat memengaruhi keseluruhan dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dengan besarnya nilai kapitalisasi pasar tersebut dapat membuat kesulitan bagi investor dalam memanipulasi harga saham.

Selain itu, saham blue chip memiliki pembagian dividen yang konsisten. Dividen sendiri adalah laba yang dihasilkan perusahaan. Setiap tahunnya, perusahaan akan memberikan laba sebagai bentuk apresiasi atas kepercayaan investor dalam menanamkan modal di perusahaan tersebut. Biasanya, perusahaan yang berada di jenis saham ini merupakan perusahaan pemimpin di sektor industrinya serta memiliki kinerja keuangan solid dan fundamental yang baik.

Dengan kinerja keuangan solid serta fundamental baik, perusahaan yang termasuk di jenis saham blue chip dapat dijadikan investasi jangka panjang. Hal ini disebabkan karena saham blue chip memiliki kapitalisasi pasar yang besar dan di saat pergerakan pasar fluktuatif, saham blue chip biasanya cenderung stabil serta paling cepat pulih dibandingkan saham small atau mid-caps.

Kelemahan Saham Blue Chip

Meskipun saham blue chip sering dianggap sebagai pilihan investasi yang stabil, tepat, dan selalu diandalkan oleh para investor, saham jenis ini nyatanya sama seperti saham lain yang memiliki beberapa kelemahan dan perlu dipertimbangkan sebelum membelinya. Salah satu kelemahannya adalah saham blue chip memiliki harga yang tinggi. Hal ini dikarenakan perusahaan dengan jenis saham blue chip merupakan perusahaan dengan reputasi yang baik, kinerja yang stabil, serta berskala nasional bahkan internasional. Dengan harga yang cukup tinggi, membuat investor pemula dengan dana yang terbatas akan kesulitan memilikinya.

Investasi dalam saham blue chip tidak selalu menghasilkan keuntungan yang besar dalam jangka pendek. Perusahaan-perusahaan blue chip cenderung fokus pada pertumbuhan yang stabil dan jangka panjang. Selain itu, walaupun saham jenis ini sering membagikan dividen yang konsisten, besarnya dividen ini mungkin tidak sebanding dengan potensi keuntungan yang lebih besar dan dapat ditemukan dalam saham lain, terutama saham yang lebih spekulatif.

Investasi dalam saham memerlukan ilmu dan pemahaman yang matang. Sebelum berinvestasi, pastikan untuk mengerti perusahaan yang akan dibeli sahamnya serta membaca situasi pasar yang sedang terjadi saat ini. Pastikan selalu melakukan diversifikasi portofolio dan konsultasikan terhadap profesional dalam bidangnya untuk mengurangi risiko kerugian.  (ofr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *