Foto: Pixabay.com

 

Fotografi Landscape adalah suatu proses atau metode pengambilan (gambar) foto, yang subjek utamanya adalah lanskap dan mencakup komposisi tertentu dari sudut pandang pribadi.

Menurut Mardiyatmo, Dosen di Universitas Negeri Yogyakarta, foto pemandangan alam atau landscape adalah foto bentangan alam yang di dalamnya terdiri dari beberapa unsur langit, daratan, dan air. Dilansir GEMAGAZINE dari Jurnal ALAM PACITAN DALAM FOTOGRAFI LANDSCAPE pada Minggu (31/12/23).

Pada dasarnya, Landscape adalah posisi foto dengan orientasi horizontal. Foto landscape biasanya digunakan untuk mengambil gambar pemandangan alam atau bangunan, sedangkan foto portrait digunakan untuk mengambil gambar wajah atau tubuh manusia. Fotografi landscape bertujuan agar pemotret menangkap keindahan dan detail yang ada dalam landscape tersebut dengan memanfaatkan komposisi yang dapat memperlihatkan skala dan keindahannya.

Menurut Yedi Suryawan dan Tony Wibowo, beberapa komposisi tertentu dalam fotografi landscape diantaranya yaitu Rule of Third, Symmetry, Framing, Perspective, dan Fill the Frame. Dilansir GEMAGAZINE dari Jurnal ANALISIS KOMPOSISI FOTO PADA LANDSCAPE PHOTOGRAPHY pada Minggu (31/12/23).

Dalam praktiknya, teknik-teknik pengambilan foto landscape ini memiliki beberapa hal penting untuk diperhatikan. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa teknik khusus agar foto yang dihasilkan dapat maksimal.

 

Teknik-Teknik Pengambilan Foto Landscape

1. Tentukan spot foto yang ingin diambil

Menentukan spot foto pada tempat-tempat tertentu sangatlah penting. Foto landscape lebih menekankan pada lebar foto. Maka, lokasi yang dipilih harus mempunyai unsur estetika yang memenuhi rasio foto landscape.

2. Pemilihan waktu yang tepat

Menunggu waktu-waktu tertentu dalam mengambil foto landscape sangatlah krusial. Contohnya, pada saat matahari terbit ataupun terbenam (golden hour), yang dapat memberikan efek dramatis pada foto landscape ataupun mengambil objek yang bergerak, seperti burung terbang. Namun, ketika mengambil objek yang bergerak, pastikan untuk memakai shutter speed yang rendah, hal ini bisa menerapkan pencahayaan yang bertahan cukup lama.

3. Penggunaan prinsip dasar Rule of Third

Dikarenakan foto landscape berfokus pada lebar foto, maka latar belakang pada foto tidak boleh terpotong hingga mengurangi atau mengubah makna yang ingin diambil dari foto tersebut. Prinsip Rule of Third menerapkan 2/3 bagian yang ingin ditonjolkan dari frame Anda. Contohnya, jika Anda ingin mengambil foto burung, maka pastikan burung tersebut mengambil 2/3 dari keseluruhan frame. Hal ini juga berlaku untuk objek lainnya.

4. Penggunaan Depth of Field (DOF)

Depth of Field (DOF) adalah area di dalam sebuah foto yang terlihat tajam atau fokus. Dalam fotografi landscape, penggunaan Depth of Field adalah dengan cara mengatur kedalaman bidang fokus untuk menekankan objek utama dan membuat latar belakang yang kabur ataupun lebih tajam. Hal ini dapat diatur sesuai dengan keinginan estetika foto yang ingin diambil.

5. Penggunaan lensa yang tepat

Selain memperhatikan objek yang akan kita ambil, kita juga harus memperhatikan alat yang kita gunakan. Jika ingin mengambil foto landscape pada kamera, biasanya dibutuhkan lensa berdiafragma besar. Maka dari itu, jenis lensa yang cocok adalah lensa wide-angle karena kemampuannya yang dapat menangkap lebih banyak detail.

6. Penggunaan tripod

Untuk memastikan stabilitas foto yang ingin diambil, penggunaan tripod bisa sangat berguna. Selain itu, ketinggian kamera dapat diatur sehingga kita dapat bereksperimen dengan perspektif yang ingin ditampilkan dan hasil foto bisa menjadi lebih menarik.

7. Perhatikan garis dan bentuk

Kita juga dapat bereksperimen dengan komposisi. Caranya adalah dengan memperhatikan garis ataupun bentuk dalam objek foto yang dapat menjadi focal point yang kuat dalam mendalami foto landscape yang akan kita ambil.

8. Bermain dengan sudut foto

Selain garis dan bentuk, untuk mendapatkan hasil yang maksimal harus bereksplorasi dengan sudut foto. Pengambilan foto dapat diambil dengan berbagai posisi. Misal dengan berdiri, jongkok, dan lain sebagainya. Dengan demikian, hasil foto akan menghasilkan perspektif yang unik dan berbeda-beda.

9. Foreground

Teknik ini sering kali digunakan oleh para fotografer. Teknik ini menampilkan bagian depan dari sebuah komposisi foto yang biasanya ditempatkan di bagian bawah gambar. Pada fotografi landscape, hal ini bisa menambah estetika pada pengambilannya karena dapat menambah kedalaman dan dimensi pada hasilnya.

10. Penggunaan format RAW

Format RAW biasanya digunakan oleh para fotografer dalam mengambil foto landscape. Format RAW mempunyai kemampuan menampilkan hasil foto yang tajam. Dengan demikian, foto yang dihasilkan akan lebih maksimal.

 

Beberapa Contoh Foto Landscape

Foto: Laura Diandra Salzabilla

 

Foto: Pixabay.com

 

(ndk)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *