Roket R-Han 122B, Inovasi Anak Bangsa dalam Kemajuan Teknologi Pertahanan Indonesia
GEMAGAZINE — Roket R-Han 122B adalah wahana peluncuran hasil inovasi dari tim pengembangan roket Indonesia. Roket R-Han 122B merupakan varian perbaikan dari model roket D-230 yang mempunyai kecepatan mencapai Mach 1,8.
Pada tahun 2007, Tim D-230 dibentuk oleh Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek). Dibentuknya Tim D-230 bertujuan untuk mengembangkan roket dengan diameter 122 milimeter dan jangkauan 20 kilometer tersebut.
Di penghujung tahun 2023, Menteri Pertahanan RI (Republik Indonesia) kemudian mengumumkan bahwa PT Pindad baru saja menyelesaikan pengembangan sistem peluncuran roket ganda R-Han 122B. Perkembangan ini merupakan kemajuan signifikan dalam penguatan kemampuan pertahanan Indonesia.
Pengembangan R-Han 122B dengan Kolaborasi LAPAN dan Roket Nasional
Senjata militer ini dikembangkan pada tahun 2006 oleh Pusat Teknologi LAPAN, bekerja sama dengan Konsorsium Roket Nasional. Roket tersebut menggunakan bahan bakar padat komposit berbasis HTPB/AP dengan konfigurasi partikel propelan berongga ganda, hollow, dan star-7.
Dengan panjang keseluruhan 2.915 milimeter dan berat 63 kilogram, R-Han 122B dilengkapi dengan empat sirip lipat berbentuk seperempat lingkaran dan ditembakkan melalui sistem penembakkan beberapa barel. Roket ini mampu menjangkau jarak hingga 28 kilometer dan membawa hulu ledak seberat 18 kilogram.
Proses pengembangan roket ini melalui berbagai tahapan. Dimulai dari desain konsep, desain awal, dan produksi prototipe, serta diakhiri dengan serangkaian uji statis dan dinamis yang dimulai pada tahun 2009. Upaya ini sebagai jawaban atas kebutuhan material untuk roket RM-70 Grad yang sebelumnya didatangkan Korps Marinir TNI-AL.
Pada tahun 2018, perubahan signifikan dilakukan pada desain sirip dan nozel roket. Perubahan tersebut menghasilkan peningkatan kinerja yang stabil dan berkelanjutan. Roket R-Han 122B kemudian mendapatkan sertifikat kelaikan udara dari Kementerian Pertahanan pada tahun 2019.
Langkah Maju dalam Pengelolaan Hak Kekayaan Intelektual Roket R-Han 122B
Meskipun terdapat hambatan dalam pengurusan hak kekayaan intelektual, perubahan manajemen dari LAPAN ke BRIN pada akhir 2021 memperkuat fokus pada penelitian dan pengembangan. Pada pertengahan 2023, tujuh paten terkait R-Han 122B terdaftar, menandai langkah maju dalam proses lisensi dengan industri pertahanan.
Dilansir dari indonesia.go.id, tujuh kekayaan intelektual berupa paten adalah sebagai berikut, yaitu Metode Pemasangan Propelan Padat dan Sistem Rangkaian Penyala dan Inhibitor Pada Motor Roket, Peralatan dan Sistem Rangkaian Penyala Roket Tipe Piroteknik dengan Struktur Menggunakan Bantalan Poros, Metode Pembuatan Insulasi Termal dengan Menggunakan Peel Ply Pada Motor Roket Padat, Sistem Propulsi Motor Roket Kaliber 122 mm Menggunakan Propelan Padat Komposit HTPB/AL/AP Trimodul, Nozzle Roket Modular dengan Fitur Pencegahan Kebocoran Gas Panas, dan Nose Cone Tumpul yang Dilengkapi Bodem untuk Roket Artileri.
Selain itu, Roket R-Han 122B merupakan sistem peluncuran roket ganda yang diproduksi melalui kolaborasi antara PT Dirgantara Indonesia, Kemenristek, PT Dahana, PT Pindad, dan Kementerian Pertahanan. Sistem ini telah melewati serangkaian pengujian ketat untuk menjamin efektivitas dan keandalannya.
Adanya kolaborasi tersebut menunjukkan bukti dukungan nyata dari pemerintah yang berpihak terhadap pengembangan Industri Nasional. Termasuk tekad Indonesia untuk memperkuat teknologi pertahanan domestik, serta meningkatkan kedaulatan negara dalam sistem pertahanan modern.
(efp/nnf)