Konflik Iran-Israel Terus Memanas
GEMAGAZINE – Ebrahim Raisi secara tegas menyampaikan akan membombardir Israel apabila melakukan serangan kembali. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Presiden Iran saat melakukan kunjungan tiga hari ke Pakistan, pada Senin (24/4).
“Jika zionis (Israel) melakukan kesalahan sekali lagi dan menyerang tanah suci Iran, situasinya akan berbeda dan tidak jelas apakah rezim ini akan tetap bertahan,” dilansir GEMAGAZINE dari Kantor Berita Iran, IRNA, mengutip pidato Raisi dalam pertemuan para sarjana dan budayawan Pakistan di Punjab, Selasa (23/4).
Sebelumnya, Raisi juga telah menyatakan dukungannya untuk Palestina saat berada di Lahore, Pakistan. “Republik Islam Iran dengan terhormat akan terus mendukung perlawanan Palestina,” ucap Raisi dalam pidatonya di kota tersebut.
Hubungan antara kedua negara tersebut memang tengah memanas sejak 1 April 2024 lalu. Israel dikabarkan melakukan serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah sehingga menyebabkan tujuh petugas Garda Revolusi Iran dinyatakan tewas. Pada 13 April 2024, Iran melakukan serangan balik dengan meluncurkan rudal balistik dan drone ke beberapa titik di Israel.
Picu Perang Dunia III
Aksi saling serang antar kedua negara ini dikhawatirkan akan memicu terjadinya perang dunia III. Dilansir GEMAGAZINE dari Mirror pada Rabu (27/4). John Strawson, dosen Universitas East London, mengungkapkan bahwa besar kemungkinan perang Iran-Israel akan meluas.
“Jadi, ya, semakin lama perang yang terjadi semakin besar kemungkinan perang tersebut akan menyebar,” jelas John.
Menanggapi fenomena tersebut, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyebut bahwa Timur Tengah sedang berada di ambang kehancuran. Ia juga meminta kedua negara tersebut untuk menahan diri.
Gutters juga memberikan peringatan terhadap pihak-pihak yang berseteru untuk tidak meningkatkan ketegangan pada pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, Minggu (14/4). Namun, pada pertemuan tersebut, baik Iran maupun Israel tetap bersikeras saling tuding sebagai ancaman perdamaian.
“Baik kawasan ini (Timur Tengah), maupun dunia tak sanggup menanggung lebih banyak perang. Sekaranglah waktunya untuk meredakan ketegangan,” ungkap Gutters saat rapat Dewan Keamanan PBB di New York.
Sikap Tegas Indonesia
Di sisi lain, Indonesia secara tegas terus mengupayakan perdamaian dunia. Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menyampaikan bahwa Indonesia akan terus berupaya untuk mencegah eskalasi politik di Timur Tengah.
“Bapak Presiden menekankan tidak ada pihak yang ingin melihat adanya eskalasi dan Bapak Presiden menyampaikan bahwa Indonesia terus melakukan komunikasi diplomatik dengan berbagai pihak termasuk Iran dan Amerika Serikat,” jelas Retno.
Indonesia juga mendesak Dewan Keamanan PBB agar segera menghentikan berbagai pelanggaran oleh Israel, termasuk penduduk legal terhadap Palestina.
“Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB segera bertindak untuk menurunkan ketegangan dan terus berupaya menciptakan perdamaian di Timur Tengah,” tulis Kementerian Luar Negeri RI melalui media sosial X, pada (14/4).
Sikap Indonesia terhadap konflik Timur Tengah tidak dilandasi oleh faktor agama, melainkan Indonesia berkomitmen untuk menjaga perdamaian dunia berdasarkan prinsip-prinsip diplomasi dan penyelesaian konflik secara damai.
(sna/vmg)