Mengenal Self Esteem, Fondasi Krusial bagi Kehidupan Perkuliahan
Masa perkuliahan merupakan fase yang cukup krusial dalam kehidupan seseorang, di mana berbagai tantangan dan kesempatan banyak mengambil andil dalam membentuk perjalanan seseorang menuju fase dewasa.
Di tengah dinamika akademis yang intens dan lingkungan sosial yang penuh warna, self-esteem memiliki peran yang signifikan bagi mahasiswa. Mahasiswa yang memiliki self-esteem tinggi, besar kemungkinan mampu mengarungi gelombang perkuliahan serta berbagai tantangan di dalamnya dengan lebih percaya diri, serta dapat membangun hubungan sosial yang sehat dengan lingkungan di sekitarnya.
Dilansir GEMAGAZINE dari tayangan YouTube Satu Persen, Cara Membangun Kepercayaan Diri (Arti Self Esteem & Percaya Diri) bahwa self-esteem atau harga diri merupakan penggambaran atau evaluasi positif individu terhadap dirinya sendiri. Mereka yang memiliki self-esteem sehat akan cenderung memiliki pandangan positif terhadap dirinya, tanpa mengabaikan kelemahan dan kekurangan yang tetap hadir di dirinya. Di sisi lain, self-esteem yang rendah dapat membuat seseorang merasa tidak berharga, tidak mampu, dan ragu-ragu jika dihadapi oleh tantangan serta berbagai keputusan dalam hidupnya.
Self Esteem dan Perannya dalam Kehidupan Perkuliahan
Memiliki self esteem yang sehat merupakan salah satu pondasi utama bagi mahasiswa dalam menerjang beratnya dinamika perkuliahan. Pada masa ini, mahasiswa dihadapkan oleh berbagai tantangan dan kesempatan baru. Self-esteem yang sehat dapat menjadi modal awal untuk membantu mereka dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesempatan tersebut.
Self-esteem yang baik dapat membantu mahasiswa meningkatkan kinerja dan tanggung jawab akademisnya. Mahasiswa yang memiliki rasa aman akan dirinya, cenderung lebih aktif dan percaya diri dalam mengikuti perkuliahan, tidak ragu-ragu ataupun takut dalam mengambil keputusan, dan cenderung lebih giat dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Mereka lebih berani mengejar peluang, baik itu dalam bidang akademik, karir, maupun kehidupan pribadi.
Selain itu, mahasiswa dengan self-esteem yang baik juga akan memiliki hubungan sosial yang sehat dengan orang-orang di sekitarnya. Mereka cenderung mudah dalam berinteraksi, menjalin hubungan baik, serta berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial di kampus. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas diri mereka, tetapi juga memperluas koneksi sosial yang dapat memberikan manfaat bagi mereka di masa depan.
Self-esteem yang sehat juga memiliki andil terhadap kesehatan mental mereka sebagai mahasiswa. Mahasiswa dengan self-esteem yang tinggi cenderung mampu mengelola stres dan tekanan yang sering kali muncul selama masa kuliah. Sangat sedikit dari mereka yang akan dihadapkan oleh gangguan seperti kecemasan maupun depresi.
Peran Lingkungan Perkuliahan dan Sekitar dalam Membangun serta Mengelola Self-Esteem
Lingkungan sekitar memiliki peran krusial dalam pembangunan dan pengelolaan self-esteem seseorang. Mereka yang terbiasa dikelilingi oleh pendukung serta memberikan keyakinan emosional akan perlahan terbangun pula self-esteem yang sehat di dirinya. Berikut ini beberapa cara membangun self esteem yang sehat untuk diri sendiri:
Pertama, kelilingi diri dengan teman dan lingkungan yang positif. Teman-teman di kampus memiliki pengaruh besar terhadap self-esteem seorang mahasiswa. Hubungan yang terjalin secara positif akan memberikan dukungan emosional yang kuat, meningkatkan rasa percaya diri serta membuat seseorang merasa diterima seutuhnya.
Sebaliknya, lingkungan pertemanan yang toxic atau terlalu kompetitif akan menjadi boomerang bagi diri mereka sendiri, seperti menumbuhkan perasaan tidak aman serta kemungkinan buruknya akan memicu perasaan rendah diri. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memilih lingkungan yang mendukung dan saling memotivasi.
Selanjutnya, coba miliki kegiatan yang memberikan dampak positif bagi diri sendiri. Partisipasi dalam kegiatan kemahasiswaan juga dapat memberikan pengaruh bagi mahasiswa dalam pengelolaan self-esteem di dirinya. Kegiatan-kegiatan yang mereka pilih akan menjadi wadah bagi mereka untuk berkontribusi, mencari serta mendapatkan pengakuan, dan merasa mendapatkan penerimaan dalam sebuah lingkup komunitas yang besar. Melalui keterlibatan aktif dalam kegiatan yang mereka selami, mahasiswa dapat menemukan dan mengembangkan potensi diri yang pada akhirnya juga dapat memperkuat self-esteem di diri mereka.
Self-esteem juga dapat tumbuh melalui keyakinan dari mereka yang lebih dihormati, contohnya seperti dosen dan para pembimbing akademis lainnya. Mereka dapat memberikan dukungan yang signifikan melalui pengakuan atas prestasi dan umpan balik yang konstruktif terhadap mahasiswa. Kepercayaan mahasiswa yang dianggap jauh lebih mampu akan memberikan keyakinan bahwa umpan balik yang didapatkan merupakan hal yang mutlak dan benar adanya. Penghargaan dan dorongan dari mereka dapat meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa, dan membantu mereka merasa dihargai. Dampaknya, mereka akan mampu menghadapi tantangan akademis lainnya dengan lebih percaya diri.
Selain itu, dukungan dari keluarga juga tetap akan menjadi faktor penting. Dorongan dan keyakinan yang diberikan oleh keluarga dapat membantu memperkuat self-esteem mereka, terutama saat menghadapi masa-masa sulit. Dukungan yang mereka peroleh di rumah akan memberikan keyakinan terhadap mereka sepanjang menjalani terjalnya tantangan akademis mereka di perkuliahan nantinya.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita sebagai mahasiswa untuk mengukur seberapa sehat self-esteem yang kita miliki. Dengan memiliki kesadaran akan peran krusial self-esteem dalam kehidupan perkuliahan, kita dapat menjalani masa perkuliahan dengan lebih percaya diri serta berani menghadapi berbagai tantangan. Dengan begitu, kita dapat memaksimalkan potensi diri, menikmati pengalaman perkuliahan dengan lebih bermakna, serta dapat mempersiapkan masa depan dengan lebih baik.
(sna/az)