Produk kecantikan berbahan dasar alami seperti menggunakan rempah-rempah sekarang sudah tidak asing lagi. Bagaimana jika kita menggunakan rempah termahal di dunia sebagai bahan dasarnya? Rempah itu kini sedang menjadi perbincangan hangat di dunia kesehatan dan kecantikan karena harganya yang mahal serta khasiatnya yang sangat banyak.

Rempah itu adalah kuma-kuma atau disebut sebagai saffron. Rempah ini berasal dari bunga Crocus sativus (bunga pacar) dan sudah ada sejak 3.000 tahun yang lalu. Saffron pertama kali dibudidayakan di Yunani, lalu tersebar ke Eurasia, Afrika Utara, Amerika Utara, dan Oseania. 

Saffron merupakan salah satu rempah termahal di dunia selama beberapa dekade. Iran menjadi negara produksi terbesar saffron di dunia. Dikutip dari tirto.id, sekitar 90 persen produksi saffron dunia dihasilkan di Iran. Pada bulan Maret—Desember 2017, Iran mengekspor 147 ton saffron. Harga saffron per kilogram bisa mencapai 90 juta rupiah dan untuk per gramnya berkisar 100—150 ribu rupiah, tergantung pada kualitas saffron. Namun, kita perlu berhati-hati juga dengan saffron palsu yang beredar.

Apa yang membuatnya begitu mahal?

Berbeda dengan rempah pada umumnya, saffron memerlukan ketelitian untuk memperoleh kualitas yang baik. Mula-mula, saffron (bunga pacar) ditanam dan mengalami pertumbuhan selama 6—8 minggu. Saffron kemudian dipetik dengan teliti menggunakan tangan untuk menjaga dan menghindari kerusakan pada tanaman. Setelah itu, tiga helai putik yang terdapat di setiap bunga diambil dengan hati-hati menggunakan pinset dan terakhir dikeringkan hingga kita mendapatkan saffron yang berkualitas.

Sejak dulu, orang-orang menggunakan saffron di dalam kehidupan sehari-hari, seperti mencampurkannya di air minum, untuk mandi, dan juga sebagai pewarna makanan. Selain itu, nasi biryani khas Timur Tengah menggunakan saffron sebagai pewarna nasinya karena memiliki aroma khas yang berguna untuk membangkitkan selera makan.

Di dunia kedokteran, saffron sudah banyak diteliti karena mengandung antioksidan dan antikanker yang berguna untuk meningkatkan imunitas dalam tubuh. Selain itu, saffron menjadi salah satu bahan dasar yang bisa membuat wajah cerah dan sehat karena kandungan di dalamnya.

Adapun manfaat yang didapatkan untuk kecantikan kulit wajah, di antaranya bisa menghilangkan bekas jerawat, mencerahkan kulit wajah (termasuk menghilangkan kantung), mencegah tanda-tanda penuaan dini, dan meredakan iritasi pada kulit wajah.

Sebagai bahan kecantikan, saffron biasanya dijadikan face mist, toner, masker, dan untuk mengompres wajah. Hal ini dapat dibuat sendiri di rumah dengan membeli beberapa helai putik saffron terlebih dahulu di toko online yang biasa menjual saffron secara eceran.

Hanya dengan menggunakan 3 bahan ini, kamu bisa membuat face mist di rumah.

Bahan-bahannya:

  1. Air mawar
  2. 3—4 helai saffron
  3. Botol kosong yang sudah bersih (bisa bekas parfum ataupun yang lainnya)

Cara membuatnya sangat mudah. Ikuti langkah-langkah diberikut ini:

  1. Masukkan air mawar secukupnya ke dalam botol kosong yang sudah bersih. Boleh botol apa saja, tetapi diusahakan seperti botol parfum agar pemakaiannya nanti lebih mudah.
  2. Setelah air mawar, masukkan 3—4 helai saffron ke dalamnya.
  3. Diamkan sekitar 15 menit di dalam kulkas. Semakin lama kamu mendiamkannya maka akan semakin baik.
  4. Setelah itu, air mawar yang telah dicampur dengan saffron akan berubah warna menjadi kuning. Artinya, face mist siap digunakan.

Untuk pemakaian face mist, dapat digunakan sebelum atau sesudah menggunakan make up dengan cara menyemprotkannya ke wajah. Face mist bisa juga digunakan sebagai bahan campuran masker bubuk.

Dengan berbagai macam manfaatnya, tidak mengherankan jika saffron ini memiliki harga yang cukup mahal. Terlebih, saffron merupakan salah satu barang impor yang masuk ke Indonesia. Namun, tak perlu khawatir karena di Indonesia banyak produk berbahan dasar saffron yang telah beredar.


Penulis: Munayya Aulia

Penyunting: Rifqa Nisyardhana

Foto: Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *