Fenomena Festival Musik: Bangkitnya Euforia Musik Tanah Air
Foto: Unsplash
Suksesnya puluhan festival musik dalam skala besar menjadi suatu tanda kembalinya antusiasme masyarakat setelah terjadinya pandemi yang mengakibatkan lumpuhnya industri ekonomi kreatif di Indonesia. Hal ini dicerminkan dengan terjualnya tiket festival musik dalam waktu sekejap.
Pendongkrak Perekonomian Tanah Air
Terselenggaranya festival musik memiliki peran besar untuk mendongkrak perputaran ekonomi di berbagai sektor, yang melibatkan berbagai penyedia jasa serta profesi lain yang menunjang suksesnya keberlangsungan acara.
Festival musik pun dibilang berhasil menyerap sumber daya manusia, menciptakan lapangan kerja, dan memakmurkan para pelaku usaha. Selain itu, festival musik menjadi kekuatan ekonomi Indonesia mulai bugar setelah pandemi.
Faktanya, tingginya antusiasme masyarakat terhadap festival musik menjadi target empuk bagi para promotor. Oleh sebab itu, industri musik memiliki sasaran marketing yang luas dengan menyuguhkan suasana panggung musik yang ciamik dari berbagai seniman dengan konsep yang meriah.
Berbagai musisi pendatang baru maupun musisi senior menghasilkan genre musik yang bervariasi, yang menjadi angin segar untuk mengobati rindu bagi para penikmat musik.
Keamanan dan Keselamatan Menjadi Prioritas Utama
Menanggapi antusiasme ini, Dino Hamid, Ketua Umum APMI (Asosiasi Promotor Musik Indonesia), menggaungkan 3K yaitu kualifikasi, kapabilitas, dan kualitas dalam penyelenggaraan konser atau festival musik.
Sekian banyaknya standardisasi dari penyelenggaraan festival musik, salah satu hal penting yang perlu diperhatikan secara penuh, yaitu penerapan keamanan dan pengendalian kerumunan yang baik agar pengunjung atau penonton dapat menikmati jalannya suatu festival musik. Hal itu berguna untuk meminimalisir adanya bentuk kriminalitas yang dapat terjadi selama acara berlangsung.
Berkaca dari beberapa festival musik yang terpaksa harus diberhentikan di tengah jalan maupun dibatalkan penyelenggaraannya, yang mana hal tersebut diakibatkan oleh jumlah penonton yang melebihi kapasitas dan berpotensi menimbulkan kerawanan. Hal ini tentunya menjadi pelajaran bagi para penyelenggara acara agar tidak semata mengejar keuntungan, melainkan keamanan dan keselamatan yang tetap menjadi prioritas utama.
Di tengah menjamurnya festival musik, masyarakat sebagai konsumen perlu memilih dengan cermat mana festival musik yang layak untuk dikunjungi. Selain itu, perlu juga untuk memperhatikan lokasi acara termasuk titik kumpul saat terjadi kondisi darurat.
Menelisik dari beberapa kasus acara musik, tidak transparannya proses refund tiket menjadi salah satu hal yang disayangkan. Hal itu sangat penting untuk menilik kembali track record promotor atau penyelenggara acara musik.
Kreasi untuk Menjaga Eksistensi
Kedepannya, perlu adanya inovasi bernuansa baru yang dikreasikan agar festival musik tetap eksis keberadaannya, dengan mengusung konsep yang berbeda dari festival musik yang sudah ada serta pemilihan guest star untuk menjaga antusiasme pecinta musik untuk tetap setia meramaikan sejumlah festival yang terselenggara. (AK/NNP)