Penipuan Mengatasnamakan Wadir III Mengincar Mahasiswa KJMU
Foto: Salah satu korban
Gemagazine — Kasus penipuan mengatasnamakan petinggi PNJ kembali terjadi (20/03). Kali ini mengincar para mahasiswa program beasiswa Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU). Kejadian ini berawal dari pesan singkat yang berisi permintaan verifikasi data program KJMU mengatasnamakan Wadir III PNJ, Iwa Sudrajat dengan nomor yang berbeda-beda.
Ketua pengurus Forum KJMU PNJ Rahmatu Soleha dan Litbang Forum KJMU Mohamad Akbar Ridho membenarkan pihaknya mendapat beberapa konfirmasi dari mahasiswa yang ditipu. Korban kasus penipuan ini sampai ada yang mengalami kerugian hingga 6 juta rupiah.
“Mungkin dalam satu hari kalau misalkan penipu mengirim chat pada jam 17.00, sesudah 15 menit atau 20 menit itu mereka nanti telepon. Telepon nya itu gak 1 kali, bisa sampai 2 kali atau bahkan ada yang 5 kali dan dari saran kami sendiri untuk anak Forum KJMU tidak menggubris. Jadi saat diteror langsung di block,” ujar Rahmatu Soleha.
Rahmatu juga menambahkan bahwa pelaku ini rupanya pintar dengan tidak menyiapkan satu nomor saja, tetapi berganti-ganti nomor. Mereka sudah memperingatkan para mahasiswa bahwa penipu mempunyai nomor yang berbeda-beda untuk melancarkan aksinya.
“Sebenarnya ada yang sudah sampai hilang uang. Jadi, laporannya masuk ke HMJA baru ke saya, karena orang yang tertipu ini anak Jurusan Akuntansi (BKT 21), jadi petinggi-petinggi HMJA udah tau masalah ini dan katanya kehilangannya itu sampai 6 juta,” tambah Ridho.
Dari hasil diskusi, BPH Forum KJMU menduga bahwa ada yang sengaja membocorkan data-data internal KJMU. Peredaraan penipuan KJMU rupanya juga sudah menyebar luas ke kampus-kampus lainnya dengan kedok verifikasi data mengatasnamakan para petinggi kampus.
Yana, selaku pihak kemahasiswaan menyatakan bahwa pihak dari Forum KJMU dan kampus masih menyelidiki lebih lanjut terkait kasus penipuan ini.
“Langkah saya ke depan meminta kontak korban pada BPH KJMU dan menghubungi pihak Dinas Pendidikan. Apalagi banyak terjadi kasus penipuan ini dan kita ambil hikmahnya agar tidak terjadi pada yang lain. Kita antisipasi dari pemikiran yang sederhana sebagai mahasiswa,” ujar Yana. (SJ/SPBN)