Jurnalis Sholihuddin yang mendunia

(Foto: Sholihuddin, Jawa Pos)

World Press Photo, sebuah organisasi yang memiliki visi dan misi untuk mendukung dan mempromosikan karya foto para fotografer profesional skala internasional. Sampai saat ini World Press Photo berkembang sebagai platform untuk jurnalisme foto dan pertukaran informasi yang bebas. Pelindung organisasi ini adalah Pangeran Bernhard dari Belanda.

(Sumber foto: Wikipedia)

Setiap tahun, World Press Photo menyelenggarakan lomba foto jurnalistik yang dianggap terbesar dan paling bergengsi di dunia. Karya-karya foto yang menjadi pemenang dipamerkan keliling dunia, yang dikunjungi jutaan penonton di 35 negara setiap tahun. Karya-karya pemenang juga dimasukkan ke dalam Buku Tahunan World Press Photo yang diterbitkan setiap tahun dalam 6 bahasa. Buku tersebut berfungsi sebagai katalog pameran sekaligus dokumentasi. World Press Photo juga menerbitkan newsletter setiap 6 bulan yang memuat isu-isu terakhir yang berkaitan dengan kegiatan organisasi ini.

Selain mengelola pameran berskala internasional yang jangkauannya terus meluas, organisasi ini juga terus memonitor perkembangan jurnalisme foto. Berbagai proyek bersifat pendidikan, kegiatan seminar untuk fotografer, agen foto, dan editor foto merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan di berbagai negara.

Sholihuddin, Jurnalis Harian Umum Jawa Pos Surabaya Jawa Timur. World Press Photo 1996, pemenang pertama kategori Spot News Singles. Foto Sholihuddin bercerita tentang sebuah truk militer yang mengangkut lebih dari 100 orang pemuda, terbalik di Surabaya, Jawa Timur, pada tanggal 17 Mei 1996 akibat bobot angkutnya yang berlebihan. Mereka adalah para suporter tim sepak bola setempat, Persebaya, yang sedang menikmati tumpangan gratis ke rumah dan melambaikan bendera untuk merayakan kemenangan tim sepak bola itu. Tepat di depan Mapolsekta Genteng, Jalan Ambengan. Lokasi yang biasa dilewati oleh para supporter persebaya 300 meter dari Stadion Tambaksari.

(Foto: Sholihuddin, Jawa Pos)

(Foto: Jawa Pos)

Kodam V/Brawijaya dan Polda Jatim mengerahkan truk untuk mengangkut bonek agar segera lekas pulang untuk mengurangi kemacetan. Jumlah supporter yang melebihi kapasitas mengakibatkan truk tersebut tak seimbang dan pada akhirnya terbalik setelah baru berjalan hanya satu kilometer. Sebagian besar penumpang berhasil selamat, namun 12 orang mengalami luka ringan.

Tepat sebelum truk terbalik, Sholihuddin memotret dengan sekali tangkap menggunakan blitz. Sesampai dicetak dikantor, melihat hasil yang begitu menakjubkan. Solihin Hidayat selaku Pemimpin Redaksi Jawa Pos memintanya untuk memasang dihalaman satu. (AP)