IKN Gunakan Energi Baru dan Terbarukan, Dinilai Lebih Efektif

0
                                                                                Foto: presidenri.go.id

GEMAGANIZE – Energi listrik adalah salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh seluruh dunia termasuk Indonesia. Selama bertahun-tahun, manusia telah mencari cara untuk memanfaatkan energi listrik ini demi kebutuhan rumah tangga maupun industri. Namun, energi listrik di Indonesia saat ini masih didominasi oleh pembangkit listrik bertenaga fosil yang dikategorikan sebagai sumber energi tidak ramah lingkungan.

Sumber energi fosil dianggap sebagai energi tidak ramah lingkungan karena proses pembakarannya menghasilkan emisi karbon yang berpengaruh terhadap pemanasan global, polusi udara, dan perubahan iklim. Ketika bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, atau gas alam dibakar, karbon di dalamnya akan bereaksi dengan oksigen di udara dan menghasilkan emisi gas rumah kaca.

Seiring dengan peningkatan polusi udara yang ada di Indonesia, IKN (Ibu Kota Nusantara) melakukan pengalihan penggunaan bahan bakar fosil ke sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Sumber energi EBT dinilai lebih bersih, berkelanjutan, dan dapat mengurangi emisi karbon serta mitigasi dampak pemanasan global yang menjadi concern penting bagi berbagai negara di dunia termasuk Indonesia.

Tujuan IKN Menggunakan Energi Baru dan Terbarukan

Tujuan IKN menggunakan sumber energi EBT karena Indonesia telah berkomitmen dalam pengurangan emisi melalui ratifikasi Paris Agreement dengan dokumen National Determined Contribution (NDC). Oleh sebab itu, penggunaan energi terbarukan merupakan komponen penting dari visi pemerintah untuk menciptakan kota yang berkelanjutan dan ramah lingkungan sebagai mitigasi dari pemanasan global.

Selain itu, dalam rangka pemanfaatan energi terbarukan, IKN juga berkomitmen untuk terus menjaga, melindungi, dan merestorasi sekitar 65 persen luas wilayah IKN sebagai kawasan hutan tropis yang bermanfaat dalam menyerap emisi karbon.

Adapun beberapa hambatan pada saat melakukan pengembangan dan pemilihan pembangkit listrik EBT (Energi Baru dan Terbarukan) yang melewati beberapa tahapan, seperti proses administrasi terkait perizinan, di mana akan ditempatkan, dan yang terpenting dari faktor ekonominya karena biaya yang dikeluarkan dalam pengembangan EBT tidaklah sedikit. Beberapa tahapan ini menyebabkan banyak dari investor yang berpikir ulang. Belum lagi, harga jual beli listrik EBT yang rendah membuat pihak investor merasa tidak tertarik. Di sektor sosial, banyak dari masyarakat yang menggunakan energi secara tidak efisien dikarenakan pemahaman masyarakat akan urgensitas EBT juga masih minim menurut lansiran Gemagazine dari jurnal Ketahanan Energi UNHAN (29/11/2023).

Faktor Keuntungan Memanfaatkan EBT 

Salah satu keuntungan memanfaatkan EBT adalah mampu mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional yang sering kali berasal dari bahan bakar fosil yang menimbulkan polusi lingkungan.

Adapun manfaat energi baru dan terbarukan adalah untuk meningkatkan ketahanan energi negara. Dengan mempertimbangkan cadangan minyak bumi maupun batubara yang sudah sangat terbatas, teknologi EBT mampu memperkecil penggunaan bahan bakar yang mengandung emisi karbon.

Faktor keuntungan dari perkembangan pemanfaatan EBT di IKN akan diwujudkan melalui pengembangan klaster ekonomi yang mempunyai daya saing dan inovatif dengan dukungan infrastruktur yang berkualitas. Pengembangan klaster tersebut dilakukan berdasarkan pengembangan baru sektor-sektor maju yang identik dengan perkembangan teknologi dengan penerapan prinsip-prinsip berkelanjutan menurut lansiran Gemagazine dari jurnal Ketahanan Energi UNHAN (29/11/2023).

Oleh karenanya, sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk mewujudkan kota cerdas berkelanjutan, optimalisasi pemanfaatan teknologi energi terbarukan dan pembangunan berbasis rendah emisi karbon menjadi salah satu bentuk prinsip dasar dan indikator keberhasilan pembangunan IKN. 

 

(ofr/sh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *