Tips dan Trik Memotret dalam Kondisi Minim Cahaya
Banyak sekali teknik fotografi yang bisa kita praktikan, salah satunya yaitu fotografi minim cahaya. Fotografi minim cahaya merupakan kondisi saat kita memotret di tempat yang kurang cahaya. Meski berada di tempat yang minim cahaya, kita bisa menghasilkan foto yang menakjubkan, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.
Dengan memahami tips dan trik ini, kita bisa menangkap momen dengan teknik fotografi minim cahaya. Berikut tips dan triknya:
-
Tingkatkan Pengaturan ISO
Peningkatan ISO pada kamera, dengan efektif dapat memperbesar kepekaan sensor terhadap cahaya yang diambil. Tips ini akan sangat membantu dalam situasi minim cahaya atau malam hari, di mana cahaya alami sangat kurang. Meskipun tips ini sangat efektif, terdapat pula kekurangannya. Apabila kita menaikan ISO secara signifikan, akan muncul noise pada foto yang dihasilkan sehingga kualitas foto menjadi kurang tajam. Kita bisa mulai dari ISO 800 dan sesuaikan.
-
Gunakan Shutter Speed Rendah
Shutter speed rendah memungkinkan sensor kamera terbuka lebih lama dan sensor akan menangkap lebih banyak cahaya yang masuk. Semakin banyak cahaya yang masuk, semakin terang hasil foto yang kita dapatkan. Namun, tips ini memiliki beberapa resiko, salah satunya yaitu gambar menjadi buram karena getaran. Mulailah dari shutter speed 1/50 s.
-
Ganti Pengaturan Aperture
Aperture atau bukaan lensa sangat berpengaruh pada saat kita memotret dengan kondisi minim cahaya. Dengan bukaan lensa yang semakin lebar, semakin banyak cahaya yang diperbolehkan masuk oleh lensa. Pemilihan bukaan lensa juga sangat berpengaruh, misalnya gunakan di f/1.8. Jika lensa tidak sampai, gunakan bukaan terlebar di lensa yang kalian punya.
-
Gunakan Tripod atau Bidang Datar di Sekitar
Saat kita menggunakkan shutter speed rendah, sensor kamera akan terbuka lebih lama sehingga hasil gambar yang diambil berpotensi kurang tajam, bahkan buram. Maka dari itu, kita membutuhkan tripod atau bidang datar di sekitar kita untuk meminimalkan guncangan yang terjadi. Dengan demikian, foto kita akan tetap tajam dan tidak buram.
-
Memotret dengan Format Foto RAW
Biasanya, kebanyakan dari fotografer menggunakan Format JPG pada saat memotret. Untuk memotret minim cahaya gunakan format RAW, karena format ini akan menghasilkan kualitas foto yang tinggi dibandingkan dengan format JPG. Selain itu, format RAW memungkinkan kita akan memiliki banyak opsi dalam proses editing. Hanya saja, kita memerlukan memori dengan penyimpanan lebih besar.
-
Jelajahi Software atau Aplikasi Pengeditan
Kita bisa menggunakan software atau aplikasi editing foto untuk membuat foto kita menjadi lebih bagus. Terutama, untuk hasil foto di kondisi cahaya yang minim. Kita bisa mengurangi noise pada foto yang dihasilkan dan menyesuaikan exposure, seperti kecerahan, kontras, bayangan, dan lain-lain, yang bisa di explore pada software atau aplikasi yang kita gunakan.
-
Perbanyak Percobaan dan Praktik
Tentu, kita tidak langsung mampu menguasai teknik memotret dengan cahaya minim. Maka dari itu, kita harus banyak melakukan percobaan dan praktik. Jika hasilnya kurang memuaskan, cobalah untuk menyesuaikan ISO, shutter speed, dan aperture yang sudah dijelaskan sebelumnya.
(arh/ft)
Foto: Unsplash.com
Foto: Pixabay.com