Kenaikan Harga Pangan Menjelang Natal dan Tahun Baru
Foto: Freepik.com
GEMAGAZINE – Natal dan Tahun Baru merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang di seluruh dunia. Kedua perayaan ini tidak hanya berarti merayakan kebahagiaan dan kebersamaan dengan keluarga, tetapi juga berarti meningkatnya pengeluaran untuk membeli makanan dan minuman, khususnya yang tidak biasa dikonsumsi sehari-hari. Namun, menjelang Natal dan Tahun Baru sering kali terjadi kenaikan harga pangan yang dapat mempengaruhi kemampuan finansial keluarga dan mengurangi kegembiraan dalam merayakan perayaan tersebut.
Hal ini didukung oleh pernyataan dari Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, saat rapat virtual pengendalian inflasi daerah bersama Kementerian Dalam Negeri, Senin (11/12/2023). Amalia menyampaikan, tinjauan inflasi dan Indeks Perkembangan Harga (IPH) minggu pertama Desember 2023, terjadi kenaikan IPH di 343 kabupaten/kota dan penurunan di 53 kabupaten/kota.
Faktor Kenaikan Harga Pangan
Kenaikan harga pangan menjelang Natal dan Tahun Baru disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu faktor utama adalah peningkatan permintaan. Banyak orang ingin membeli makanan dan minuman khusus untuk merayakan Natal dan Tahun Baru sehingga permintaan akan produk-produk tersebut meningkat secara signifikan, menyebabkan kenaikan harga karena pasokan tidak dapat memenuhi permintaan yang tinggi.
Fluktuasi harga dapat terjadi akibat faktor musiman. Beberapa jenis makanan dan minuman tertentu mungkin hanya tersedia pada musim tertentu dan peningkatan permintaan menjelang Natal dan Tahun Baru pun dapat menyebabkan kenaikan harga. Selain itu, faktor cuaca juga mempengaruhi produksi dan pasokan pangan yang berdampak pada kenaikan harga.
Dampak Kenaikan Harga Pangan
Kenaikan harga pangan menjelang Natal dan Tahun Baru memiliki dampak signifikan bagi masyarakat, salah satunya kenaikan harga yang mengurangi daya beli masyarakat. Banyak keluarga harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli makanan dan minuman, khusus yang dapat mengurangi anggaran kebutuhan sehari-hari. Dengan demikian, menyebabkan kesulitan finansial dan ketidakstabilan ekonomi bagi sebagian masyarakat.
Selain itu, kenaikan harga juga mempengaruhi tingkat konsumsi pangan. Ketika harga pangan naik, masyarakat akan cenderung mengurangi konsumsi makanan dan minuman tertentu yang dianggap mahal. Hal ini berdampak negatif pada kesehatan masyarakat karena tidak terpenuhinya nutrisi yang cukup dan seimbang untuk menjaga kesehatan tubuh.
Upaya Mengatasi Kenaikan Harga Pangan
Untuk mengatasi kenaikan harga pangan menjelang Natal dan Tahun Baru, diperlukan upaya yang komprehensif dan sinergis dari berbagai pihak. Dibutuhkan keterlibatan pemerintah dalam mengendalikan harga pangan. Mereka dapat mengatur kebijakan harga dan melaksanakan program subsidi untuk membantu masyarakat yang lebih rentan terhadap kenaikan harga.
Kerja sama antara pemerintah, produsen, dan pedagang juga diperlukan. Produsen perlu meningkatkan produksi pangan untuk memenuhi permintaan yang tinggi, sementara pedagang perlu transparan dalam menetapkan harga dengan tujuan mencegah pemanfaatan situasi untuk mendapatkan keuntungan secara berlebihan.
(sna/sh)