Aksi 17 Tahun Kamisan, Keadilan dan Penegakan HAM Masih Belum Tuntas
Ratusan massa dari berbagai kalangan turut memperingati 17 tahun Aksi Kamisan di depan Istana Negara. Gerakan ini dilakukan sebagai bentuk perjuangan mencari keadilan atas peristiwa pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Para aksi memakai baju serba hitam disertai dengan payungnya, berkumpul di lokasi dilaksanakannya Aksi Kamisan (18/1). Mereka juga melakukan aksi penutupan mata dan berdiam tanpa suara sebagai gambaran negara yang tidak peduli terhadap penegakan HAM.
Penyampaian orasi dilakukan oleh para aktivis dan pegiat HAM. Dalam orasi tersebut, penegakan keadilan bagi para korban dalam peristiwa pelanggaran HAM harus diperjuangkan dan persoalan tersebut harus diselesaikan pemerintah.
Salah satu orang tua korban, Ibu Sumarsih, mengatakan bahwa selama 17 tahun tanpa keadilan dari pemerintah dan dia terus bertahan memperjuangkan tuntutan pertanggungjawaban.
“Bagi kami keluarga korban, ini adalah cara kami bertahan untuk berjuang membongkar kebenaran, mencari keadilan, melawan lupa, dan melawan impunitas. Jadi, ketika kami sudah banyak melakukan berbagai cara untuk menuntut pertanggungjawaban, harus segera diselesaikan,” ujar Sumarsih kepada wartawan.
Gerakan Aksi Kamisan ini sudah berlangsung sejak 18 Januari 2007 dalam memperjuangkan penyelesaian HAM. Namun, sampai saat ini persoalan pelanggaran HAM tersebut masih belum tuntas.
(ft/gya)