Aksi Pemasangan Banner, Mahasiswa PNJ Menggugat Keringanan UKT

0
Foto: BEM PNJ

 

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), sepakat menaikkan propaganda offline dalam bentuk pemasangan banner terkait permasalahan keringanan UKT yang tidak bisa didapatkan oleh semua mahasiswa PNJ. Aksi ini dilakukan dengan tujuan dilirik oleh pihak struktural maupun direktur agar dapat segera ditindaklanjuti.

Aksi menaikkan propaganda ini dilaksanakan pada Selasa (27/2), sejak pukul 06.24 pagi. Pemasangan propaganda dilakukan di depan Gedung A dan sempat diturunkan oleh satpam. Namun, dilakukan pemasangan kembali di dekat pintu keluar arah UI. Aksi ini dilakukan dengan memasang banner yang berisi beberapa tuntutan kepada direktur mengenai keringanan UKT yang tak kunjung ditangani.

Wahyu selaku Kepala Departemen Politik dan Kajian Strategis BEM PNJ mengaku, kurangnya transparansi dari pihak struktural dan tidak ada kejelasan bagaimana regulasi ini mengatur, seperti jumlah orang yang lulus, syarat penerimaan, dan proses evaluasi mahasiswanya. 

“Bagaimana dalam proses bantuan ini terjadi tidak ada transparasi. Tidak ada ketetapan yang pasti atau bagaimana proses regulasi ini mengatur berapa orang yang lulus. Syarat pasti penerimanya, bagaimana dengan prosesnya, bagaimana proses evaluasi mahasiswanya itu enggak ada yang jelas,” ucap Wahyu.

Menurut Surat Keputusan (SK) Direktur Nomor: 1562/PL3/HK.03/2023 yang sudah dikeluarkan PNJ terkait keringanan UKT, terdapat diksi bahwa hanya “mahasiswa lama” yang dapat mengajukan keringanan UKT. Namun, untuk mahasiswa semester satu dan dua tidak mendapatkan keringanan UKT.

BEM dan HMJ juga menuntut untuk diadakannya rapat audiensi antara Struktural Direktorat PNJ dan mahasiswa mengenai bantuan keringanan UKT. Hal ini dilakukan sebagai bentuk serta wadah mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi.

“Kalo motif kita saja tidak diterima apa kabar dengan isu-isu lainnya? Bagaimana mungkin ini menjadi satu hal yang baru ketika audiensi kita tidak diterima, tidak di-notice. Kita akan menaikkan banner-banner lain dan mungkin menjadi propaganda baru, seperti tidak mendengar aspirasi dari mahasiswa,”  pungkas Wahyu.

 

(ayy/ren)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *