Tanggapan Astadeça PNJ Setelah Mendapatkan Surat Peringatan Kedua
GEMAGAZINE – Korps Pencinta Alam (KPA) Astadeça PNJ mendapatkan Surat Peringatan Kedua yang diberikan oleh Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). Surat tersebut berisi pencabutan izin kegiatan Astadeça di luar kampus, sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Keputusan tersebut diberikan karena adanya Force Majeure pada proses pendidikan dasar Astadeça pada 19–25 Februari 2024 di Sukabumi, Jawa Barat.
Berdasarkan Surat Peringatan Kedua, dengan Nomor 220/PL3.C/KM.04.00/2024, Ihdi Subhan Fathurrahman selaku Ketua Umum Astadeça, mengatakan bahwa pihak internal Astadeça akan melakukan evaluasi secara besar-besaran. Evaluasi tersebut mencakup masa pendidikan sampai program kerja ke depannya.
“Dengan adanya surat peringatan dari Gedung Q, Astadeça bakal melakukan evaluasi internal secara besar-besaran. Kita akan mengevaluasi masa pendidikan, evaluasi untuk program kerja selanjutnya, dan memaksimalkan waktu kegiatan di dalam kampus,” ucap Ihdi saat diwawancarai GEMA (24/4).
Astadeça terdiri dari empat divisi, yakni mountaineering, rafting, rock climbing, dan caving. Masing-masing divisi menjalankan program kerja di luar kampus setiap bulannya. Dengan adanya pencabutan izin kegiatan di luar kampus, Astadeça tidak dapat menjalankan program kerjanya. Namun, perlombaan di luar kampus masih diizinkan oleh pihak kampus.
“Kami memberhentikan kegiatan dari empat divisi yang ada, sampai diberikan kembali kepastian dari Gedung Q. Pencabutan ini tidak berlaku pada perlombaan yang akan diikuti Astadeça seperti PORSENI,” ujar Ihdi.
Astadeça akan berusaha aktif mengikuti perlombaan dan memberikan hasil evaluasi internal kepada gedung Q, guna mencabut surat pembekuan. Dengan harapan, hal ini cepat selesai dan Astadeça dapat menjalankan kegiatan di luar kampus seperti sedia kala.
(ren/feb)