Layanan Internet Starlink yang Akan Masuk ke Indonesia

0

Foto: Unsplash.com

GEMAGAZINE – Starlink adalah akses internet melalui satelit yang mengorbit di luar angkasa. Akses internet ini dikembangkan oleh SpaceX, perusahaan antariksa milik Elon Musk, yang meluncurkan sebanyak 53 satelit Starlink ke luar angkasa.

Starlink bertujuan untuk menyediakan akses internet berkecepatan tinggi. Satelit ini dapat memperluas jangkauan area layanan internet di 32 negara, di antaranya meliputi Inggris, Spanyol, Portugal, Denmark, Jerman, Mexico, Canada, France, dan masih banyak lagi. Informasi tersebut diumumkan melalui akun resmi SpaceX di media sosial X – dulunya disebut Twitter.

Starlink Berbeda dengan Internet Lainnya

Jika pengguna ingin memilih layanan internet, mereka dapat memilih antara internet kabel atau internet satelit. Di Indonesia, banyak pengguna memilih internet kabel karena sudah tersedia lebih awal, seperti IndiHome, Biznet, First Media, Oxygen, dan sebagainya.

Internet kabel adalah internet yang memanfaatkan kabel untuk keperluan transmisi data, misalnya kabel fiber optik, kabel coaxial, dan kabel tembaga untuk internet Digital Subscriber Line (DSL). Sementara itu, internet satelit mendeteksi sinyal dari satelit di orbit yang mengirimkan gelombang radio ke Bumi. Satelit ini kemudian membantu mentransfer data ke Network Operations Center (NOC), yakni tempat pengelola jaringan mengawasi jaringan itu.

Perbedaan keduanya terletak pada transmisi data. Internet kabel disalurkan melewati kabel coaxial bawah tanah yang menggunakan tembaga di bagian dalamnya, lalu dibungkus dalam insulasi untuk mengirimkan data kabel fiber optik lebih cepat daripada kabel coaxial.

Di sisi lain, koneksi internet satelit tidak melewati kabel tadi, melainkan melalui gelombang radio karena jaringan dipancarkan dari satelit yang mengorbit Bumi. Karena itu koneksi internet satelit bisa dipengaruhi oleh faktor iklim atau cuaca. Selain itu, koneksi internet kabel juga jauh lebih cepat jika dibandingkan internet satelit.

Meskipun begitu, internet satelit sudah cukup “ngebut” untuk kebutuhan sehari-hari, misalnya untuk browsing internet. Namun, internet satelit memiliki kekurangan dalam hal latensi, di mana internet satelit tidak mampu menawarkan latensi yang rendah dibandingkan internet kabel atau fiber optik. Hal ini dikarenakan sinyal internet satelit menempuh jarak yang lebih jauh.

Keunggulan dan Kekurangan Menggunakan Internet Starlink

Starlink memang jauh lebih canggih jika dibandingkan internet kabel, tetapi Starlink mempunyai keunggulan dan kekurangannya sendiri. Keunggulan Starlink terletak pada kemampuannya menjangkau lokasi yang sangat jauh dari pusat perkotaan, bahkan hingga ke wilayah terpencil sekalipun. Starlink juga dapat mengakses internet tanpa batas dengan kecepatan yang sangat cepat.

Starlink dirancang untuk beroperasi dalam berbagai kondisi cuaca, termasuk salju mencair, hujan es, hujan lebat, serta angin kencang yang ekstrem. Selain itu, pemasangan perangkat Starlink relatif mudah, hanya perlu menghubungkan perangkat ke listrik dan mengarahkannya ke langit.

Adapun kekurangan Starlink adalah biayanya yang lebih mahal dibandingkan internet kabel. Posisi Starlink juga harus bebas halangan dan mengarah langsung ke langit. Selain itu, Starlink menggunakan sekitar 40 watt yang mampu meningkatkan pembayaran listrik.

Starlink merupakan inovasi yang sangat baik. Internet ini bertujuan untuk menghadirkan sebuah sistem komunikasi berbasis satelit yang memiliki performa tinggi serta harga terjangkau. Namun, harga Starlink yang relatif cukup mahal menyebabkan banyak pengguna tetap bertahan menggunakan internet kabel.

 

(efp/nnf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *