Kemajuan Signifikan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan di Indonesia

0

Foto: Freepik.com

GEMAGAZINE — Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara yang memiliki potensi besar untuk Energi Baru Terbarukan (EBT) karena sumber daya alamnya yang melimpah. Pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia masih dalam tahap perkembangan dan menghadapi beberapa tantangan serta hambatan, tetapi baru-baru ini, EBT di Indonesia telah menunjukkan kemajuan yang signifikan.

Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan cuaca tropis dan memiliki radiasi matahari yang cukup tinggi sepanjang tahun sehingga Indonesia memiliki potensi besar untuk pemanfaatan tenaga surya. Lebih dari itu, Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia, sebab Indonesia berada di Cincin Api Pasifik.

Dilansir dari UNAIR NEWS, dosen Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga (FTMM) Prisma Megantoro, S.T., M.Eng, menyebutkan bahwa potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia telah melebihi 443 GW. Ia menyoroti lima jenis energi yang paling populer di Indonesia, yaitu energi surya, energi air, energi angin, energi limbah biomassa, serta potensi pembangkit listrik mikrohidro.

Pencapaian Indonesia dalam Pemanfaatan EBT

Indonesia telah melakukan beberapa langkah maju dalam pemanfaatan energi terbarukan. Energi terbarukan telah meningkat dua kali ganda dari 8.7 GW pada tahun 2019 ke 17.9 GW pada tahun 2023. Selain itu, terdapat beberapa projek terbesar yang telah dibina termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS Cirata 150 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi PLTP Dieng 40 MW.

Serentak dengan usaha alih daya ini, Indonesia telah melancarkan beberapa insentif yang bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada individu atau syarikat yang berusaha dalam pengeluaran sumber tenaga hijau, termasuk harga berpatutan dalam memperoleh sumber energi, pembebasan cukai dan lain-lain.

Tantangan dalam Pemanfaatan EBT di Indonesia

Pemanfaatan EBT di Indonesia masih dihadapkan dengan biaya investasi awal yang tinggi, kurangnya infrastruktur, kurangnya pasokan energi yang stabil, serta kesadaran masyarakat masih menjadi tantangan yang dihadapi oleh empat jenis EBT yang telah dipilih sebelumnya. Namun, pemerintah telah dan masih melakukan berbagai upaya demi meningkatkan penggunaan EBT di Indonesia.

Pemerintah mengoptimalkan subsidi potongan pajak dan juga membuat program-program pendanaan lain. Selain itu, dibutuhkannya bangunan infrastruktur yang memadai, pengembangan teknologi yang lebih cepat, edukasi dan sosialisasi untuk kesadaran masyarakat dalam memilih EBT juga amat dibutuhkan.

Dengan mengatasi berbagai hambatan yang ada, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) berkat kekayaan sumber daya alamnya. Langkah ini merupakan bagian keseluruhan dari strategi nasional untuk mencakup keberlanjutan lingkungan dan kemandirian energi di masa depan.

 

(ndk/nnf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *