Konstelasi Politik, Kekuasaan, dan Oligarki Pada Pengaruh Sistem di Indonesia
Foto: Freepik.com
GEMAGAZINE – Peran politik menjadi hal yang fundamental dalam sistem kebangsaan di Indonesia. Politik menjadi segala aktivitas atau sikap yang berhubungan dengan kekuasaan. Dari kedua hal tersebut dapat mempengaruhi suatu kebijakan atau sistem yang akan dirasakan dan berdampak pada masyarakat. Pengaruh politik dan kekuasaan juga tidak terlepas dari oligarki yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
Diskusi yang sering muncul berfokus pada konsep politik terutama sehubungan dengan kekuasaan. Konsep ini memiliki peran penting dalam ilmu sosial secara umum, khususnya dalam ilmu politik. Politik sering dianggap sebagai sinonim dari kekuasaan. Kekuasaan sendiri dapat dijelaskan sebagai kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tindakan individu atau kelompok lain sesuai dengan kehendak pihak yang berkuasa.
Dalam konteks hukum, politik hukum dapat disederhanakan menjadi kebijakan negara mengenai hukum yang akan diberlakukan atau tidak. Hal ini bisa mencakup pembentukan peraturan baru, pencabutan, atau penggantian hukum yang sudah ada untuk disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Maka tak heran, jika politik sering dikaitkan dengan oligarki.
Kaitan Antara Politik dan Oligarki
Oligarki menjadi salah satu konsep yang sering dikaitkan dengan politik. Oligarki merujuk pada sistem politik di mana pihak yang memerintah terdiri dari sejumlah orang atau sekelompok orang, biasanya kelompok elit. Dalam konteks ini, kekuasaan dan pengaruh cenderung terpusat pada segelintir individu atau kelompok yang memiliki kendali atas berbagai aspek kehidupan politik dan sosial. Dilansir GEMAGAZINE dari Jurnal Oligarki dalam Demokrasi Indonesia.
Hubungan antara politik dan oligarki merupakan fenomena yang tak jarang di Indonesia. Oligarki berkaitan dengan politik elit, ekonomi, dan sosial yang seringkali mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan politik dan ekonomi. Pengaruh ini dapat tercermin dalam proses pengambilan keputusan politik dengan menentukan arah politik negara dan alokasi sumber daya.
Dampak Oligarki Terhadap Pembentukan dan Perubahan Hukum
Keberadaan oligarki dapat mempengaruhi pembentukan atau perubahan hukum. Oligarki mungkin memiliki pengaruh besar dalam proses legislatif dan pembuatan kebijakan hukum. Pada gilirannya, dapat menciptakan lingkungan hukum yang mendukung kepentingan suatu kelompok. Oligarki politik dan ekonomi dengan kecenderungan sentralisasi kekuasaan, memiliki kapasitas untuk mengendalikan dan menyebarluaskan dominasi kekuasaan, yang kemudian mempengaruhi proses pembentukan dan perubahan hukum. Oligarki sering terjadi dalam partai politik yang memiliki potensi untuk memanipulasi pembentukan dan perubahan hukum sesuai dengan kepentingan partai. Selain itu, oligarki politik dan ekonomi juga dapat mendorong pragmatisme yang berlebihan. Hal tersebut mengarah pada pembentukan dan perubahan hukum yang tidak selaras dengan konsep demokrasi dan pemantauan masyarakat.
Dampak negatif oligarki terhadap pembentukan dan perubahan hukum mencakup kebijakan yang tidak mengacu pada konsep demokrasi dan pemantauan masyarakat, sebagaimana terlihat dalam demokrasi tata kelola SDA. Dilansir GEMAGAZINE dari Jurnal Kemunduran Demokrasi Tata Kelola SDA: Penguatan Oligarki dan Pelemahan Partisipasi Civil Society.
Kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses pembentukan dan perubahan hukum juga dapat berdampak pada pengaruh oligarki. Dilansir GEMAGAZINE dari Jurnal Hubungan Oligarki Kekuasaan dengan Politik Hukum Penguasa.
Serangan terhadap masyarakat dan akuntabilitas terhadap oligarki dapat mengurangi dukungan dan kepercayaan masyarakat kepada demokrasi dan hukum. Meskipun oligarki politik dan ekonomi menjadi tantangan dalam pembentukan dan perubahan hukum, peran sistem kekuasaan untuk mencari solusi yang efektif dalam mengatasi masalah ini perlu dipertahankan. Hal ini mencakup pendidikan politik kepada masyarakat, pemilihan kandidat yang integritas, dan pengembangan partai politik yang reformis.
Berita ini diperbaiki pada pukul 18.22 WIB
(izni/vmg)
